Senin, 20 Februari 2012

 juara satu sains di takalar
               saat melakukan pendataan ke seluruh Pelajar di SMA Negeri 1 Takalar untuk salah satu Riset. kami mendapati satu fakta mencengangkan tentang kehidupan sekian ratus Pelajar di SMA Negeri 1 Takalar yang ternyata diam dalam kesusahannya selama ini. untuk memastikan kebenaran data-data tersebut, kami melakukan interview secara langsung kepada mereka dan orang-orang terdekat mereka serta tulisan-tulisan yang mereka kirimkan kepada kami. Dan salah satunya adalah Sang Juara Sains atas nama Reska Anugrah. setelah dinyatakan data valid, kami sepakat untuk membantu dengan donasi dari para donatur yang berhati mulia untuk membantu meringankan sedikit beban yang menggantung dipundaknya.
berikut Tulisan tangannya yang telah kami ketik untuk dipublish.

Nama lengkapku adalah Reska Anugrah lahir pada tanggal 14 November 1994 sebagai anak pertama dari keluarga petani sederhana. Aku adalah anak pertama dari 4 orang bersaudara. Aku memiliki 3 orang adik. Ayah dan ibuku adalah petani penggarap sawah di kabupaten Pinrang. Karena kesulitan
Walaupun aku tinggal dengan tanteku, aku tak ingin terlalu merepotkannya. Biasanya setiap 3 bulan aku meminta pembayaran SPP ke orang tuaku. Tapi setahun terakhir ini, orang tuaku tidak mampu lagi mengirim pembayaran SPP karena di kabupaten Pinrang saat ini mengalami kekeringan dan orang tuaku yang hanya bekerja sebagai petani selalu gagal panen. Aku sangat mengerti dengan kondisi orang tuaku saat ini. Bukan hanya aku yang harus dibiayai oleh orang tuaku. adik-adikku juga sama seperti aku, membutuhan biaya pendidikan dan biaya hidup. Untuk menghidupi keluargaku ayah dan ibuku kadang berhutang kemana-mana. Gagal panen juga berarti orang tuaku harus menambah utang untuk bertahan hidup di tengah kondisi ekonomi yang sangat lemah.ekonomi keluargaku, beliau akhirnya memutuskan untuk mengirimku ke kabupaten Takalar dan tinggal bersama tanteku. Di kabupaten Takalar ini, aku melanjutkan sekolah dengan penuh keterbatasan fasilitas dan sarana. Sekarang aku tinggal bersama seorang tante yang merupakan tulang punggung buat keluarganya. Tidak hanya itu, tanteku yang hanya berprofesi sebagai seorang guru di sebuah Sekolah Dasar (SD) dan merupakan Single parents buat keluarganya.
Tanteku adalah seorang single parents yang harus menghidupi keluarganya, orang tuanya, anak-anaknya, beberapa orang saudaranya dan juga sejak kepindahanku dari kabupaten Pinrang ke kabupaten Takalar, tanteku juga harus menghidupiku selama tinggal bersamanya. Pengeluaran tanteku yang sangat tidak sedikit membuatku merasa berat jika harus selalu merepotkannya apalagi untuk membayar uang sekolahku yang tidak sedikit. Karena kondisi ekonomi orang tuaku yang begitu memprihatinkan ditambah dengan baru-baru ini aku mendapat kabar kalau orang tuaku gagal panen lagi, aku sangat takut semester ini harus menanggalkan seragam sekolahku karena tak lagi punya uang untuk membayar SPP. Aku tak lagi berharap kiriman orang tuaku yang ku tahu jauh disana beliau juga kesulitan. Jangankan untuk membayar sekolah adik-adikku. Beliau juga kesulitan untuk membiayai kebutuhan primer keluarga kami.
Putus sekolah berarti mengharuskanku mengubur semua angan dan impian yang kumiliki. Aku harus menutup seluruh rute yang selama ini ku susun untuk mencapai gerbang cita-citaku. Jika aku putus sekolah berarti tak ada lagi gunanya semua prestasi yang telah kuukir selain hanya menjadi kenangan yang mengharukan. Selama SMA berikut prestasi yang pernah aku raih

  • Menjadi juara 1 kompetisi EMAS bidang mate-matika 2010
  • Menjadi juara 2 kompetisi EMAS bidang Kimia 2010
  • Menjadi juara 3 lomba MIPA+bahasa Indonesia+Bahasa Inggris (SIMETRIS) se-kabupaten Takalar
  • Dan menjadi Juara 1 Lomba Sains Olmpiade bidang Kimia tingkat kabupaten Takalar
Aku hanya berharap semua kekhawatiranku tidak terjadi. Aku sangat ingin meraih semua mimpi yang kugantungkan di langit kehidupanku. Aku ingin meraih cita itu untuk membahagiakan orang tuaku. aku ingin sukses dan bisa membiayai adik-adikku dan menyekolahkan mereka setinggi-tingginya. Aku ingin menghapus air mata dan keringat orang tuaku dengan semua kesuksesan yang aku raih. Aku ingin tetap bersekolah.
Semoga ada manusia-manusia baik yang bisa mengenalku dan mengenal seluruh potensi yang kumiliki. Mengizinkanku untuk tetap bersekolah dan mengasah terus kemampuan yang kumiliki agar suatu hari nanti aku bisa membuat tanteku tersenyum bangga dan bisa membuat orang tuaku menangis bahagia.
Salam berjuta mimpi dariku
Reska Anugrah
SMA Negeri 1 Takalar

2 komentar:

Bunda sylaa mengatakan...

terharu dengan penuturan reska anugerah,,,,

oia,sesama orang makassar aku follow ya?semoga beerkenan follow en berkunjung balik:)

Unknown mengatakan...

yupzzz thanks dah follow balik.

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Premium Wordpress Themes