Sabtu, 18 Februari 2012


BUNGAKU

Saat bunga mekar di taman
Ku petik dan kubawah pulang
Ingin ku jadikan penhias hati yan g paling dalam
Kupetik bunga dua pucuk di taman
Bunga melati dan bunga cempaka
Bukanya ingin mendua tapi aku mengagungi dua pucuk bunga dengan sepenuh jiwa
Tapi ketika bunga ku bawah pulang
Bungaku layu ditengah jalan
Dan kini bungaku tak dapat menjadi bunga penghias bunga hati yang paling dalam
            Biarkan bungaku layu ditengah jalan
            Dan tinggalkan sejuta kenagngan
            Walaupun itu menyakitkan
Aku pun mengerti kecintaan itu
Tak semestinya terus memiliki


                              DERAI DERAI CEMARA
cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

                  aku sekarang orangnya bisa tahan
                  sudah berapa waktu bukan kanak lagi
                  tapi dulu memang ada suatu bahan
                  yang bukan dasar perhitungan kini

hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah

                                                           puisi: chairil anwar



                        PUISI KEHIDUPAN
Hari hari lewat, pelan tapi pasti
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
             Untuk sisa jatah umurku yang baru
             Daun gugur satu-satu
             Semua terjadi karena ijin Allah
             Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Tapi… coba aku tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku
             Karena ibadahku masih pas-pasan
             Kuraba dahiku
             Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
             Kutimbang keinginanku….
Hmm… masih lebih besar duniawiku
Ya Allah
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
           Masihkah aku diberi kesempatan?
          Ya Allah….
          Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
           Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah…
Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah…
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang…
           Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu…
           Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana…
           Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana…
           Ya Allah,
Ijikanlah

                                                                  puisi chairil anwar




untuk ibu

   Ibu...
                                                                  adalah wanita yang telah melahirkanku
                                                                  merawatku
                                                                  membesarkanku
                                                                  mendidikku
                                                                  hingga diriku telah dewasa

Ibu...
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam

Ibu...
adalah wanita yang penuh perhatian
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
bila aku kesepian

Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku

Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu

Ibu...
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku

Ibu...
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga

Ibu...
hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas

Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu

Ibu..., I LOVE YOU SO MUCH
juga kepada Ayah...!!

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Premium Wordpress Themes