Sabtu, 25 Februari 2012

http://id.ipanelonline.com/register.html?inviter_id=1229437

makalah wirausaha:

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha kecil dan menengah (UKM) Di Indonesia

Para enterpresies pertumbuhan kecil dan menengah (UKM) di provinsi Sumatera Utara memiliki strategis peran untuk pertumbuhan ekonominya. Oleh karena itu, pengembangan UKM provinsi ini perlu didorong untuk meningkatkan kemampuan pengusaha untuk bersaing di pasar regional dan internasional. UKM menghadapi tantangan serius dalam bentuk persaingan yang tepat terutama dari produk Cina dan Korean.s. Furthemore,
UKM. Produk ini tidak welcamed oleh rakyat. Masalah penelitian ini
adalah bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan UKM di Sumatera Utara tidak diketahui.
Hasil studi ini adalah sebagai berikut
1). peningkatan faktor biaya misalnya produksi, biaya transportasi, bahan baku,
2). faktor tetap, jenis produk, jumlah bussines unit, teknologi / alat yang digunakan,
3). menurunnya faktor: jumlah penjualan, jumlah pembeli.
kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut adalah
1). faktor-faktor yang mempengaruhi yang UKM di Sumatera Utara adalah pengadaan bahan baku, keterampilan ditingkatkan kerja, stabil, aset, waktu durasi produksi di bussines,
2). masalah yang akan ditangani untuk meningkatkan peran UKM:
a.   menyediakan dana dan modal kerja atau kredit dengan bunga rendah menilai,
b) menyediakan pendidikan dan pelatihan bagi UKM pengusaha baik secara    langsung atau tidak langsung pada bussines manajemen, pengendalian mutu dan pemasaran,
c) membuat pathnership dalam bentuk dari. ayah-anak. pathnership untuk mengumpulkan distributie dan menemukan peluang untuk UKM produk,
d) bussines seleksi didasarkan pada keunggulan komparatif daerah yang
memberikan kontribusi terhadap perkembangan Sumatera Utara,
e). pengembangan infrastruktur dan UKM pusat di Sumatera,
f). membangun pasar khusus untuk mengumpulkan produk UKM di
Sumatera Utara, agar produk ini dikenal oleh rakyat melalui perdagangan
rumah


BAB I.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keberadaan Usaha Kecil,Menengah (UKM) di Propinsi Sumatera Utara sangat strategis dalam rangka peningkatan perekonomian. Hal ini terlihat dari jumlah tenaga kerja yang bekerja disektor itu. Ketangguhan UKM telah terbukti sebagai jaring pengaman perekonomian di saat perusahaan besar banyak yang gulung tikar. Untuk itu pengembangan UKM di Propinsi ini perlu mendapat perhatian yang lebih serius dalam rangka peningkatan kemampuan pengusaha untuk bersaing pada pasar regional dan internasional. Tantangan yang dihadapi pengusaha UKM dewasa ini sangatlah berat karena persaingan semakin ketat disebabkan oleh masuknya produk-produk luar negeri
khususnya Cina dan.Korea. Situasi ini di pengaruhi oleh tingginya minat konsumen untuk membeli produk tersebut karena mutu dan kualitas dan harga yang lebih murah. Selain produk-produk yang baru, barang-barang bekas yang setengah pakai atau 10 sampai 50 persen pakai masih sangat disukai para konsumen di Sumatera Utara Fenomena ini semakin meyakinkan kita konsumen bahwa produk dari luar tersebut lebih baik dilihat dari kualitas,harga dan daya jangkau masyarakat. Di lain pihak kenyataannya bahwa produk-produk yang dijual UKM di Medan kurang mendapat respon oleh masyarakat Hal ini terlihat dari omset UMK semakin hari semakin menurun. Kekuatiran akan semakin beratnya tantangan yang dihadapi pengusaha UMK dapat dilihat dari sulitnya para UKM memasarkan hasil-produknya mereka. Kondisi ini mengakibatkan semakin menurunnya volume penjualan yang berdampak kepada tidak mampunya UMK untuk menanbah tenaga kerja bahkan ada beberapa UKM yang melepaskan tenaga kerjanya karena mereka tidak mampu memberikan upah .. Keadaan ini memperjelas bahwa perlu di ketahui faktor factor yang mempengaruhi perkembangan usaha UKM agar mampu bersaing memproduksi produk-produk yang diminati masyarakat seperti. barang-barang Cina dan Korea tersebut.
2. Permasalahan
Belum diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha UKM
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

3. Tujuan dan Manfaat
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan usaha UMKM di Propinsi Sumatra  utara
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Usaha UKM agar mampu berdaya saing tinggi harus dilihat dari kondisi UKM saat ini. Daya saing ditentukan oleh kemampuan SDM untuk memproduksi kualitas barang, harga, disain dan faktor lingkungan yang memberikan faktor kondusif agar UKM mampu bersaing secara ketat . Saingan atau kompetitor UKM di Propinsi Sumatera Utara menurut permasalahan diatas adalah maraknya produk-produk luar negeri seperti pakaian jadi baik yang baru maupun yang bekas, yang mendapat respon meningkat dari masyarakat karena kualitas,harga terjangkau dan desain yang disenangi. Untuk mengimbangi produk tersebut perlu ditingkatkan kemampuan UKM agar UKM dapat atau mampu memproduksi bahan-bahan yang dibutuhkan tersebut. Karena persyaratan globalisasi adalah mutu, disain, efisiensi yang tinggi sehingga harga terjangkau masyarakat Dengan demikian dalam hal ini variable internal yang perlu
di kaji adalah:
1). Kemampuan diri untuk memproduksi kualitas barang,
2). Total penjualan ,
3). harga,
4). modal usaha,
5). desain ,
6). kemampuan bersaing
(7). kemampuan memilih jenis usaha.
Sedangkan faktor eksternal yang diduga mempengaruhi adalah :
1). kran impor yang harus dibatasi,
2). harga bahan baku,
3). ongkos transportasi,
4). jumlah pembeli,
5). ongkos produksi,
6). Teknologi peralatan,
7). daerah pemasaran dan diversifikasi produk.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, diperoleh gambaran bahwa karakteristik pengusaha di Sumatra Utara, sebagian besar atau 76 % berusia antara 30 sampai 50 tahun, (2) 20 % berusia diatas 50 tahun dan hanya 5 % berusia dibawah 30 tahun. seperti pada Tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Profil Pengusaha Kecil Menengah di Sumatera
Dilihat dari status perkawinan pengusaha di Sum Utara lebih banyak yang
sudah berkeluarga yaitu sebanyak 99 persen dan hanya 1 persen yang
berstatus belum berkeluarga. Informasi ini menjelaskan bahwa pada umumnya
pengusaha tersebut akan berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga
melalui usaha dagang yang dilakukan. Selanjutnya jika dilihat dari struktur
permodalan pengusaha di Sum Utara cukup tangguh karena pengusaha
lebih banyak menggunakan modal sendiri sebanyak 85 %, 11 % dari kredit,
bantuan pemerintah hanya 2,5 % dan lain-lain diduga dari pinjaman pihak
ketiga sebesar 1,5 %.
Keberadaan pengusaha UKM di Propinsi Sumatera Utara dari sisi pendidikan
dan kemampuan masih belum menggembirakan. Ditinjau dari sisi pendidikan,
pada umumnya sebagian besar mereka (69%) berpendidikan SMP ke bawah.
Masih sangat sedikit diantara pengusaha UKM kita yang berpendidikan
Sarjana. Fakta menunjukkan masih rendahnya kualitas sumber daya UKM
khususnya dalam bidang manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, dan
pemasaran. Disamping itu adalah rendahnya tingkat kompetensi
kewirausahaan UKMK. Rendahnya tingkat pendidikan para pengusaha kecil
dan menengah tersebut ternyata tidak diimbangi dengan upaya-upaya
peningkatan kemampuan (Capacity Building) baik melalui pelatihan,
pendidikan, maupun studi banding secara terprogram. Pada umumnya
pengusaha kecil dan menengah di Propinsi Sumatera Utara lebih fokus pada
pengalaman dalam menjalankan usaha. Upaya-upaya untuk meningkatkan
kemampuan masih belum merupakan prioritas.Lemahnya tingkat pendidikan
dan kemampuan dari para pengusaha kecil dan menengah memberi berbagai
dampak, diantaranya : (1) Rendahnya inovasi, (2) Lemahnya manajemen
usaha, (3) Rendahnya produktivitas, (3) Rendahnya kualitas produk dan (4)
Lemahnya kemampuan mengakses modal usaha.
Upaya-upaya untuk dapat meningkatkan kemampuan pengusaha UKM dan
pengelola koperasi meliputi : (1) Pembentukan badan pembina dan pelatih
UKM yang terdiri dari unsur lembaga pendidikan dan pelatihan, asosiasiasosiasi,
dan perusahaan-perusahaan besar, (2) Pemberian sertifikasi
kompetensi kepada UKM dalam pengelolaan usaha atau koperasi, (3)
Penyelengaraan pelatihan budaya usaha dan kewirausahaan, serta bimbingan
teknis manajemen usaha., (4) Pemasyarakatan kewirausahaan , termasuk
memperluas pengenalan dan semangat kewirausahaan dalam kurikulum
pendidikan., (5) Pengembangan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan
perkoperasian bagi anggota dan pengelolanya. dan (6) Pemberian insentif
dan kemudahan fasilitas bagi UKMK yang berprestasi.
(2) Perkembangan Usaha Kecil dan Menengah
Perkembangan usaha kecil menengah dari tahun 1996 sampai tahun 2002
seperti pada Tabel 2 menjelaskan bahwa (1) total penjualan oleh 51,90 % sebanyak
12,5 % menyatakan menurun. Dilihat dari persentasi ini bahwa total penjualan
UKM ternyata meningkat pada periode pengamatan, (2) jenis produksi
menurun dinyatakan oleh 52 % UKM, (3) modal usaha menurun menurut 88
%, (4) harga bahan baku stabil menurut 84,20 %, (5) ongkos transportasi
menurun 85,25 %, (6) jumlah unit usaha menurun, (7) jumleh pembeli menurun
15 %,menyatakan stabil 38,35 % dan 46,31 % menyatakan meningkat, (8)
ongkos produksi stabil, (9) teknologi peralatan menurun dinyatakan 93,23
%, (10) daerah pemasaran menurun 81,23 % menurun dan (11) diversifikasi
produk dinyatakan stabil oleh 97,21 responden UKM.
Makna dari penjelasan diatas adalah bahwa kemampuan UKM di Propinsi S
Utara memang rendah dilihat dari pengembangan modal, produksi,
pemanfaatan dan penggunaan teknologi serta cakupan pemasaran.
Tabel 2 Dinamika Usaha Kecil Menengah Propinsi Sumatera Utara
(Faktor Internal Mempengaruhi Perkembangan Usaha )
Permodalan
Tabel 5 diatas menunjukkan bahwa (1) Modal merupakan rangking pertama yang
mempengaruhi upaya peningkatan kapasitas usaha kecil dan menengah di
Sumatera Utara. Permasalahan permodalan ini timbul akibat produk jasa lembaga
keuangan sebagian besar masih berupa kredit modal kerja, sedangkan untuk kredit
investasi sangat terbatas. Disamping persyaratan pinjaman juga tidak mudah
dipenuhi, dan kurangnya informasi yang diberikan oleh lembaga keuangan kepada
para pengusaha. Kesulitan untuk menambah modal usaha memberikan berbagai
dampak kepada UKM, diantaranya adalah : (1) Sulitnya meningkatkan kapasitas
usaha, (2)Sulitnya melakukan perluasan pasar., (3)Sulitnya melakukan peningkatan
mutu dan inovasi produk. Dan (4) Sulitnya melakukan peningkatan kemampuan
tenaga kerja.
Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka peningkatan permodalan bagi UKM
adalah sebagai berikut : (1) Pembentukan Lembaga Investasi Masyarakat (LIM)
yang merupakan kelompok-kelompok masyarakat yang menanamkan modal pada
sektor UKMK. Keberadaan lembaga ini sebagai upaya menghimpun dana
masyarakat sebagai sumber dana bagi pengembangan UKM, (2) Peningkatan
kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM) dan
koperasi simpan pinjam/usaha simpan pinjam (KSP/USP)., (3) Perluasan sumber
pembiayaan bagi koperasi dan UMKM khususnya skim kredit investasi bagi koperasi
dan UKM.
(4) Penyelenggaraan dukungan teknis dan pendanaan yang bersumber dari BUMN/
BUMD yang lebih terkoordinasi, profesional dan institusional.
Teknologi
Peran teknologi dalam peningkatan produktivitas UKM sangatlah besar. Penggunaan
teknologi konvensional yang banyak digunakan oleh pengusaha UKM memberikan
kelemahan diantaranya (1) rendahnya produktivitas , (2) sulitnya melakukan inovasi
produk, (3) rendahnya mutu produk dan (4)menurunnya motivasi tenaga kerja.
Rendahnya teknologi yang dimiliki oleh UKM pada umumnya disebabkan tidak
adanya dana untuk memiliki serta lemahnya informasi dan pemahaman pengusaha
akan teknologi yang berkembang dan tersedia di pasar.
Pasar
Permasalahan utama yang dihadapi oleh UKM adalah terbatasnya pasar yang
dapat ditembus. Kondisi ini terlihat dari ruang pasar yang dimasuki oleh produkproduk
UKM pada umumnya adalah pasar lokal dan sangat sedikit yang mampu
menembus pasar global. Situasi ini disebabkan terbatasnya media yang dapat
dijadikan sebagai media pemasaran. Metoda yang paling banyak digunakan adalah
membuat iklan pada media massa dan brosur-brosur yang disebarkan langsung
kepada konsumen. Metoda ini sangat tidak efisien dan efektif. Disamping itu, metoda
ini hanya mampu menjangkau jumlah konsumen potensial yang sangat terbatas.
Informasi
Disamping permasalahan pemasaran, faktor lain yang dirasakan oleh pengusaha
UKM adalah lemahnya informasi perihal keinginan konsumen (Customer needs).
Hal ini mengakibatkan sulitnya desain produk yang sesuai dengan keinginan
konsumen dan tidak diketahuinya kemampuan daya beli konsumen. Kelemahan
akan informasi bagi UKM menimbulkan berbagai dampak diantaranya (1) Pasar
potensial yang sangat terbatas, (2) Produk yang dihasilkan kurang diminati
konsumen karena tidak diketahuinya keinginan dari konsumen yang sesungguhnya.,
(3) Produk yang dihasilkan tidak laku karena tidak diketahuinya kemampuan daya
beli masyarakat.
Disamping itu, usaha masa depan yang eksis dalam kompetisi global memiliki
karakteristis sebagai berikut : (1) Usaha berbasis pengetahuan dan informasi, (2)
Produk dan pelayanan yang inovatif (3) Pengetahuan sebagai aset strategis dan
produktif, (4) Kompetisi berbasis waktu dan (5) Umur produk yang semakin singkat.
Karakteristik di atas memberi makna bahwa perlunya UKM melakukan upaya
menghimpun informasi yang mampu menjangkau informasi pasar. Metoda yang
efektif untuk menjangkau konsumen potensial dalam jumlah yang sangat besar
adalah menggunakan teknologi komputer dengan menggunakan internet. Dengan
menerapkan e-commerce akan mampu menjangkau konsumen global dalam waktu
singkat dan dana yang tidak terlalu besar.
Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan informasi bagi UMK
meliputi : (1) Pembangunan Sistem Informasi Teknologi Informasi (SITI) UKM. Sistem
ini memuat informasi pasar potensial, produksi UKMK, dan sumber bahan baku.,
(2) Peningkatan peran serta dunia usaha/masyarakat sebagai penyedia jasa layanan
dari berbagai wilayah Indonesia, Regional maupun Internasional, (2) Mendorong
bertumbuh kembangnya usaha-usaha pemasaran hasil UKMK dengan dukungan
kemudahan administrasi, permodalan dan pembinaan., (3) Menjalin kemitraan UKMK
dengan perusahaan yang sama diberbagai daerah di Propinsi Sumatera Utara., (4)
Membantu UKM yang terdapat di Propinsi Sumatera Utara dalam menjalin kemitraan
dengan perusahaan yang sama di wilayah lain di Indonesia dan di luar negeri,
mendukung kegiatan promosi di pusat-pusat pasar di Indonesia dan di Luar negeri
dan membentuk pusat pemasaran terpadu (integrated market) untuk hasil UKMK.
Faktor Ekternal yang berkaitan dengan kondisi pertumbuhan penduduk merupakan
salah satu faktor yang mendukung bagi usaha kecil (56.99%), karena dengan
pertumbuhan penduduk yang meningkat dengan sendirinya permintaan akan produkproduk
yang dihasilkan tentu akan meningkat. Pertumbuhan ekonomi masyarakat
yang bagus akan mempengaruhi perkembangan usaha kecil (58.42%). Semakin
tinggi pertumbuhan ekonomi masyarakat maka peluang untuk menjangkau hargaharga
produk yang ditawarkan oleh pengusaha akan semakin mudah, dengan
sendirinya hal ini akan dapat meningkatkan volume penjualan.
Dukungan pemerintah bagi usaha kecil sangat diperlukan (51.97%). Dukungan
pemerintah dapat berupa bantuan penyediaan modal, maupun sebagai mitra
khususnya pemberian penyuluhan-penyuluhan atau bimbingan-bimbingan dari
instansi-instansi terkait.
Sosial budaya masyarakat yang bagus akan mempengaruhi perkembangan usaha
kecil (54.48%). Semakin tinggi sosial budaya masyarakat maka semakin tinggi
kebutuhan hidup yang diperlukan. Salah satu kebutuhan yang dimaksud adalah
kebutuhan akan sandang dan pangan, dimana penyedia akan kebutuhan-kebutuhan
ini salah satunya adalah usaha kecil.
Daerah pemasaran akan produk-produk yang dihasilkan harus perlu dipertimbangkan
oleh pihak pengusaha (55.68%). Karena tujuan akhir dari produksi adalah
pemasaran. Semakin luas daerah pemasaran, maka akan semakin menambah
keuntungan bagi pengusaha dari hasil penjualan, bila perlu dilakukan perluasan
daerah pemasaran hingga keluar negeri.
Permintaan akan suatu produk disebabkan oleh berbagai hal (52.61%), salah
satunya adalah karena konsumen puas dan bangga akan sesuatu produk yang
telah dipakainya. Pihak pengusaha perlu mempertahankan agar produk-produk
yang dihasilkan tetap disukai oleh masyarakat sebagai konsumen, dengan
sendirinya permintaan pun akan tetap meningkat
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil kajian diatas, ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi usaha kecil dan menengah di Propinsi
Sumatera Utara meliputi : pengadaan bahan baku, peningkatan skill tenaga
kerja, stabilitas harga asset, jumlah produksi dan lama berusaha.
2. Mengingat begitu pentingnya peranan dan pengaruh sektor basis (eksport)
terhadap pembangunan wilayah, maka untuk meningkatkan pengembangan
usaha kecil dan menengah di Propinsi Sumatera Utara, perlu perhatian pihak
dan instansi terkait dalam hal penyediaan dana dan bantuan permodalan
atau kredit dengan syarat tingkat bunga yang relatif rendah.
3. Perlu ditingkatkan pemberian latihan dan penyuluhan terhadap pengusaha
dan pengrajin usaha kecil dan menengah baik secara langsung maupun tidak
langsung terutama yang berkenaan dengan pengelolaan perusahaan,
pemasaran dan kualitas produk yang dihasilkan, serta melakukan kerjasama
dalam pola hubungan bapak angkat guna menampung dan mencarikan
peluang besar serta menyalurkan produk-produk usaha kecil dan menengah
tersebut.
4. Melihat banyaknya jenis usaha kecil, maka untuk pengembangannya perlu
dilakukan secara selektif yaitu berdasarkan keunggulan komparatif wilayah
yang tergolong kepada sektor basis yaitu jenis usaha yang lebih banyak
memberikan sumbangan pendapatan terhadap pengembangan wilayah
Propinsi Sumatera Utara, dalam hal ini perlu disarankan untuk membenahi
dan meningkatkan sarana dan prasarana serta mengembangkan sentra-sentra
UKM di Propinsi Sumatera Utara.
5. Perlu didirikan suatu pasar khusus untuk menampung hasil-hasil komoditi
UKM di Propinsi Sumatera Utara agar pemasaran hasil-hasil UKM tersebut
dapat segera diketahui dan dikenal oleh masyarakat setempat dan masyarakat
luar. Dengan demikian dapat diperoleh pendapatan yang lebih besar.
6. Hal-hal yang diperlukan dalam pengembangan UKM Propinsi Sumatera Utara,
yakni agar Pemda Propinsi Sumatera Utara :
(1) memberikan program khusus dalam rangka pengembangan usaha kecil.
(2) membentuk sentra-sentra pengembangan UKM.
(3) melakukan kajian yang lebih mendalam tentang program-program
pengembangan UKM
(4) membuat Program Peningkatan Akses kepada Sumber Daya Produktif
(5) membuat program Pembangunan Kewirausahaan dan PKMK
(6) membuat program Pemasaran dan Pengembangan Pusat Informasi,
(7) pengendalian Harga Pasar dan Pengembangan Informasi Komoditi.
(8) Program Promosi dan Pemasaran,
(9) Program Pengembangan Usaha dengan Prioritas Usaha Kecil dan
Kerajinan Rakyat/Rumah Tangga (Home Industry) dengan Berbasis
Ekonomi Kerakyatan.
(10) Usaha Penunjang sesuai Kebutuhan Propinsi Sumatera Utara dan untuk
Kebutuhan Ekspor melalui Penggunaan Bahan-bahan Lokal Setempat
(11) Program Pengembangan Sistem Kemitraan Usaha untuk Meningkatkan
Produktivitas Efisiensi Kerja.
(12) Program Peningkatan Kualitas Produksi.
(13) Program Peningkatan Peran Lembaga-lembaga dan Balai-balai Pengujian
Mutu
(14) Program Mendorong Tumbuh dan Berkembangnya Pranata-pranata yang
mendukung pemantapan Pemasaran Produk-produk Lokal seperti .Trading
House..

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Premium Wordpress Themes